Pada umumnya membaca Alquran dilakukan di rumah atau di tempat mengaji, tetapi berbeda dengan SMK Yanuda Tama. Siswa-siswi diwajibkan untuk membawa Alquran ke sekolah dan membacanya sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Kebijakan ini dibuat oleh Osis, Fauziah. Kebijakan ini diresmikan sudah sejak tahun lalu.
Tidak banyak sekolah-sekolah di luar sana yang memiliki kewajiban serupa yg mewajibkan para murid untuk membawa Alquran setiap hari. Hal ini menjadi nilai lebih bagi sekolah SMK Yanuda Tama. Alasan dibuatnya kebijakan ini agar para siswa/siswi lebih rajin membaca Alquran salah satunya di lingkungan sekolah. Selain itu, mengingat SMK Yanuda Tama bertempat di lingkungan pesantren hal ini juga menjadi penguat dibuatnya kebijakan ini.
Selain itu kebijakan ini juga dibuat untuk menambah rasa cinta dan rajin membaca Alquran dimanapun dan kapanpun. Sisi positifnya jika kita membaca Alquran sebelum belajar ialah agar diberikan syafaat agar pelajaran yang akan dihadapi mudah diresapi dan dipahami.
Ade Febrian, salah satu murid SMK Yanuda Tama mengatakan seharusnya di semua sekolah literasi Quran sebelum dimulai belajar ini harus diterapkan agar belajarnya menjadi berkah.
“Saya harap sih di semua sekolah seharusnya diberlakukan literasi Quran bukan hanya di SMK Yanuda Tama, agar belajarnya mendapat berkah dari Allah” harapnya. ikut serta menjadi juri untuk menilai masakan yang dibuat para siswa/siswinya.